70 KALI MEMOHON

70 KALI MEMOHON

Ada seorang kakek yang tinggal di India. Umurnya sudah lebih dari 70 th. Sepanjang hidupnya selama 70 th itu, ia gunakan untuk menyembah berhala dari batu. Setiap hari ia begitu taat menyembah tuhannya itu.

Suatu ketika, kakek ini punya suatu keinginan. Ia pun kemudian mendatangi tuhannya seraya memohon agar doa`nya dapat dikabulkan. "Oh, tuhanku Latta. Oh tuhanku Uzza. Tujuh puluh tahun aku terus menerus menyembahmu. Selama itu, tak ada sesuatupun yang aku mohonkan kepadamu. Sekarang, aku ada permohonan kepadamu. Mohon, kabulkanlah permohonanku ini".

Kakek itu memohon sambil merengek-rengek kepada Latta dan Uzza kiranya doa`nya dapat dikabulkan. Demikian seterusnya dia lakukan. Setelah sampai tujuh puluh kali doa` itu ia panjatkan, tak ada sedikitpun pengabulan dari berhala tuhannya yang ia peroleh. Maka kakek itu sedih sekali dan akhirnya putus asa.

Dalam keputusasaannya itu, ternyata Allah SWT memberi hidayah kepada kakek. Hati sang kakek Ia lapangkan segera sadar akan kekeliruannya selama ini. Gantilah kakek itu berdoa` kepada Allah SWT . " Ya Allah SWT, baru sekarang aku menghadap-Mu. Aku memohon ssuatu kepada-Mu. Kabulkanlah, ya Allah SWT, permohonanku ini ".

Selesai kakek itu bermunajat kepada Allah SWT, maka sesaat kemudian ia mendengar jawban dari Allah SWT. " Wahai hamba-Ku, mintalah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu ".

Waktu para malaikat mendengar jawaban yang diberikan Allah SWT kepada sang kakek, maka gemparlah para malaikat. " Ya Allah SWT, tujuh puluh tahun lamanya orang itu musyrik dan menyembah berhala. Dan telah tujuh puluh kali pula ia telah memohon kepada berhalanya agar dikabulkan permohonannya, namun itu tidak terjadi. Sekarang, ia baru sekali saja berdoa` kepada-Mu, mengapa Engkau kabulkan permohonannya itu ?"

Mendengar pertanyaan para malaikat itu, maka Allah SWT segera memberi penjelasan. " Wahai para malaikat, jika berhala yang benda mati itu tidak bisa mengabulkan permohonannya dan Aku-pun juga tidak, lalu dimana letak perbedaannya antara Aku dan berhala itu ?".

ASAL USUL KUMANDANG ADZAN ( Sebagai panggilan shalat )

ASAL USUL KUMANDANG ADZAN
( Sebagai panggilan shalat )

( Riwayat : Anas r.a; Abu Dawud; Al Bukhari )

Seiring dengan berlalunya waktu, para pemeluk agama Islam yang semula sedikit, bukannya semakin surut jumlahnya. Betapa hebatnya perjuangan yang harus dihadapi untuk menegakkan syiar agama ini tidak membuatnya musnah. Kebenaran memang tidak dapat dmusnahkan. Semakin hari semakin bertambah banyak saja orang-orang yang menjadi penganutnya.

Demikian pula dengan penduduk dikota Madinah, yang merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam pada masa-masa awalnya. Sudah sebagian tersebar dari penduduk yang ada dikota itu sudah menerima Islam sebagai agamanya. Ketika orang-orang Islam masih sedikit jumlahnya, tidaklah sulit bagi mereka untuk bisa berkumpul bersama-sama untuk menunaikan sholat berjama`ah. Kini, hal itu tidak mudah lagi mengingat setiap penduduk tentu mempunyai ragam kesibukan yang tidak sama. Kesibukan yang tinggi pada setiap orang tentu mempunyai potensi terhadap kealpaan ataupun kelalaian pada masing-masing orang untuk menunaikan sholat pada waktunya. Dan tentunya, kalau hal ini dapat terjadi dan kemudian terus-menerus berulang, maka bisa dipikirkan bagaimana jadinya para pemeluk Islam. Ini adalah satu persoalan yang cukup berat yang perlu segera dicarikan jalan keluarnya.

Pada masa itu, memang belum ada cara yang tepat untuk memanggil orang sholat. Orang-orang biasanya berkumpul dimasjid masing-masing menurut waktu dan kesempatan yang dimilikinya. Bila sudah banyak terkumpul orang, barulah sholat jama`ah dimulai.

Atas timbulnya dinamika pemikiran diatas, maka timbul kebutuhan untuk mencari suatu cara yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengingatkan dan memanggil orang-orang untuk sholat tepat pada waktunya tiba. Ada banyak pemikiran yang diusulkan. Ada sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu sholat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa dengan mudah melihat ketempat itu, atau setidak-tidaknya asapnya bisa dilihat orang walaupun ia berada ditempat yang jauh. Ada yang menyarankan untuk membunyikan lonceng. Ada juga yang mengusulkan untuk meniup tanduk kambing. Pendeknya ada banyak saran yang timbul.

Saran-saran diatas memang cukup representatif. Tapi banyak sahabat juga yang kurang setuju bahkan ada yang terang-terangan menolaknya. Alasannya sederhana saja : itu adalah cara-cara lama yang biasanya telah dipraktekkan oleh kaum Yahudi. Rupanya banyak sahabat yang mengkhawatirkan image yang bisa timbul bila cara-cara dari kaum kafir digunakan. Maka disepakatilah untuk mencari cara-cara lain.

Lantas, ada usul dari Umar r.a jikalau ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk sholat pada setiap masuknya waktu sholat. Saran ini agaknya bisa diterima oleh semua orang, Rasulullah SAW juga menyetujuinya. Sekarang yang menjadi persoalan bagaimana itu bisa dilakukan ? Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid r.a meriwayatkan sbb : "Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk sholat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu aku memintanya untuk menjual kepadaku saja.
Orang tersebut malah bertanya," Untuk apa ?
Aku menjawabnya,"Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan sholat."
Orang itu berkata lagi,"Maukah kau kuajari cara yang lebih baik ?"
Dan aku menjawab " Ya !"
Lalu dia berkata lagi, dan kali ini dengan suara yang amat lantang ," Allahu Akbar,…Allahu Akbar….."

Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Rasulullah SAW dan menceritakan perihal mimpi itu kepada beliau. Dan beliau berkata,"Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang." Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal."

Rupanya, mimpi serupa dialami pula oleh Umar r.a, ia juga menceritakannya kepada Rasulullah SAW . Nabi SAW bersyukur kepada Allah SWT atas semua ini.

Yang Terakhir Ke Jannah

Yang Terakhir Ke Jannah

Rasulullah SAW pernah berkisah bahwa nanti orang yang terakhir kali masuk jannah adalah seorang lelaki (menuju jannah), terkadang berjalan dan terkadang terjatuh, sehingga kadang api neraka menyambarnya. Ketika telah selamat dari api neraka ia berkata " Maha Suci Dzat yang telah menyelamatkanku darimu, Sungguh Allah SWT telah menganugrahiku sesuatu yang belum pernah diberikan kepada seorangpun baik orang terdahulu maupun kemudian ".

Setelah itu nampaklah olehnya sebuah pohon. Ia berkata, "Ya Rabbi, dekatkanlah aku dengan pohon itu agar aku dapat bernaung dibawahnya dan meminum airnya." Allah SWT berfirman, "Wahai anak Adam, boleh jadi bila Aku kabulkan permohonanmu, engkau akan meminta yang lainnya lagi". Ia menjawab ," Tidak wahai Rabbi." Allah SWT memaklumi keinginannya dan mendekatkannya kepohon tersebut sehingga bisa berteduh dan meminum air dibawahnya.

Tak lama kemudian nampaklah olehnya pohon lain yang lebih indah daripada pohon pertama. Ia pun meminta lagi dan terjadilah dialog sebagaimana dialog pertama. Kali ini Allah SWT juga mengabulkan permintaannya dan mendekatkannya dengan pohon yang lebih indah tadi. Ia pun berteduh dan meminum air dibawah pohon yang kedua.

Berikutnya nampak lagi olehnya pohon lain yang jauh lebih indah dari dua pohon sebelumnya. Letaknya didekat pintu jannah. Ia tak kuasa menahan keinginannya dan meminta lagi agar didekatkan dengan pohon tersebut. Kembali Allah SWT mengabulkan permintaan orang tadi.

Ketika ia telah didekat pintu jannah, ia mendengar suara dari dalam jannah. Suara yang mendorongnya untuk meminta lagi kepada Allah SWT agar ia dimasukkan ke jannah. Padahal sejak permintaan kali pertama ia berjanji untuk tidak meminta lagi. Lalu Allah SWT berfirman, "Wahai anak Adam, apa yang akan membuatmu puas ? Apakah kamu rela jika aku memberimu jannah yang seluas dunia dan semisalnya lagi ? " Orang tadi berkata ,"Ya Rabbi, apakah Engkau mempermainkanku padahal Engkaulah Pengatur seluruh alam ?" Allah SWT pun tertawa mendengar perkataan orang tadi lalu berfirman, "Saya tidak sedang mempermainkanmu tetapi Aku berkuasa untuk melakukan apa yang Aku kehendaki."

Subhanallah, itu untuk penduduk terakhir, bagaimana dengan yang terdahulu ? Mari berlomba mendapatkannya. Wallahu a`lam.
( Sumber : H.R Muslim : 187 )

Yang Terakhir Ke Jannah

Yang Terakhir Ke Jannah

Rasulullah SAW pernah berkisah bahwa nanti orang yang terakhir kali masuk jannah adalah seorang lelaki (menuju jannah), terkadang berjalan dan terkadang terjatuh, sehingga kadang api neraka menyambarnya. Ketika telah selamat dari api neraka ia berkata " Maha Suci Dzat yang telah menyelamatkanku darimu, Sungguh Allah SWT telah menganugrahiku sesuatu yang belum pernah diberikan kepada seorangpun baik orang terdahulu maupun kemudian ".

Setelah itu nampaklah olehnya sebuah pohon. Ia berkata, "Ya Rabbi, dekatkanlah aku dengan pohon itu agar aku dapat bernaung dibawahnya dan meminum airnya." Allah SWT berfirman, "Wahai anak Adam, boleh jadi bila Aku kabulkan permohonanmu, engkau akan meminta yang lainnya lagi". Ia menjawab ," Tidak wahai Rabbi." Allah SWT memaklumi keinginannya dan mendekatkannya kepohon tersebut sehingga bisa berteduh dan meminum air dibawahnya.

Tak lama kemudian nampaklah olehnya pohon lain yang lebih indah daripada pohon pertama. Ia pun meminta lagi dan terjadilah dialog sebagaimana dialog pertama. Kali ini Allah SWT juga mengabulkan permintaannya dan mendekatkannya dengan pohon yang lebih indah tadi. Ia pun berteduh dan meminum air dibawah pohon yang kedua.

Berikutnya nampak lagi olehnya pohon lain yang jauh lebih indah dari dua pohon sebelumnya. Letaknya didekat pintu jannah. Ia tak kuasa menahan keinginannya dan meminta lagi agar didekatkan dengan pohon tersebut. Kembali Allah SWT mengabulkan permintaan orang tadi.

Ketika ia telah didekat pintu jannah, ia mendengar suara dari dalam jannah. Suara yang mendorongnya untuk meminta lagi kepada Allah SWT agar ia dimasukkan ke jannah. Padahal sejak permintaan kali pertama ia berjanji untuk tidak meminta lagi. Lalu Allah SWT berfirman, "Wahai anak Adam, apa yang akan membuatmu puas ? Apakah kamu rela jika aku memberimu jannah yang seluas dunia dan semisalnya lagi ? " Orang tadi berkata ,"Ya Rabbi, apakah Engkau mempermainkanku padahal Engkaulah Pengatur seluruh alam ?" Allah SWT pun tertawa mendengar perkataan orang tadi lalu berfirman, "Saya tidak sedang mempermainkanmu tetapi Aku berkuasa untuk melakukan apa yang Aku kehendaki."

Subhanallah, itu untuk penduduk terakhir, bagaimana dengan yang terdahulu ? Mari berlomba mendapatkannya. Wallahu a`lam.
( Sumber : H.R Muslim : 187 )

Sekelumit Tentang Syurga Dan Neraka

Sekelumit Tentang Syurga Dan Neraka

SYURGA

* Nilai dunia dibanding syurga: Firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa' : 77 yang artinya : "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun."

Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah dunia ini dibanding kenikmatan akhirat kecuali seperti salah seorang diantaramu yang mencelupkan jarinya ke dalam air laut, maka lihatlah berapa banyak air yang ada di jarinya." (HR. Muslim).

* Keindahannya
Rasulullah SAW pernah menjelaskan keindahan syurga diantaranya adalah : "Batu batanya dari emas dan perak, perekat (batu-batu) nya berupa misik harum, kerikilnya berupa permata dan yakut dan tanahnya dari za'faran. Barangsiapa memasukinya akan mendapatkan kenikmatan dan tidak pernah celaka, kekal tidak mati, pakaiannya tidak akan usang dan selalu awet muda." (Hadits shahih riwayat Ahmad, dan Tirmidzi).

* Makanan, minuman dan pakaian penghuninya
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Waqi'ah : 20 - 21 yang artinya : "Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan."

Dalam Surah Al-Insan : 5 yang artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur."

Juga dalam Surah Al-Insan : 21 yang artinya : "Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Rabb memberikan kepada mereka minuman yang bersih."

* Bidadari
Firman Allah dalam Surah Ad-Dukhan : 54 yang artinya : "Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari."

Allah SWT, dalam Surah Ar-Rahmaan juga mensifati mereka dengan cantik dan jelita, putih bersih dipingit dalam rumah, dan belum pernah tersentuh oleh jin maupun manusia (ayat 65 - 69).

Rasulullah SAW juga bersabda : "Jika wanita penghuni syurga turun ke dunia ini, tentu antara langit dan bumi ini akan bersinar, dan bau harumnya akan bersenar memenuhinya dan mahkota di kepalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Bukhari).

NERAKA

* Kedalamannya
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata : "Ketika sedang bersama Rasulullah, kami mendengar sesuatu jatuh. Maka beliau bersabda, 'Tahukah kalian suara apa itu?'. Kami menjawab, 'Allah dan RasulNya lebih tahu'. Beliau bersabda, 'Itu adalah suara batu yang dilemparkan ke neraka semenjak 70 tahun yang lalu, dan ia sekarang masih meluncur ke (dasar) neraka." (HR. Muslim).

* Panasnya
Rasulullah SAW bersabda: "Api kita adalah satu bagian diantara 70 bagian dari api neraka (1/70)." (HR. Muslim).

* Makanan, minuman dan pakaian penghuninya
Firman Allah dalam Surah Al-Waqi'ah : 51 - 55 yang artinya : "Kemudian sesungguhnya kamu hai orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum."

Rasulullah SAW bersabda : "Seandainya setetes zaqqum jatuh ke dunia, tentu akan merusak kehidupan penduduk bumi. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang menjadikannya sebagai makanan?." (Hadits hasan shahih menurut Tirmidzi).

Dan FirmanNya dalam Surah Muhammad : 15 yang artinya : "...dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya."

Dan FirmanNya juga dalam Surah Al-Hajj : 19 - 20 yang artinya : "Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka)."

Ibrahim At-Taimi jika membaca ayat ini, ia berkata, "Maha suci Dzat yang telah menciptakan pakaian dari api."

(Akhwalul Jannah wa An-Naar, Sulaiman A).

Sulaiman Menyembelih Kuda Karena Allah, Lalu Allah Menggantikanya Dengan (Anugerah) Angin Yang Tunduk Kepadanya.

Sulaiman Menyembelih Kuda Karena Allah, Lalu Allah Menggantikanya Dengan (Anugerah) Angin Yang Tunduk Kepadanya.

"Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesunguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (Ingatlah) ketika dipertunjukan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, maka ia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan." "Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku." Lau ia potong kaki dan leher kuda itu. (Shaad:30-33)

Allah menyebutkan, bahwa Dia menganugerahkan kepada Daud putera bernama Sulaiman a.s. Allah memuji Sulaiman bahwa dia banyak kembali kepada-nYa, lalu Allah menyebutkan perkaranya tentang kuda. Berikut ini kisahnya:

Sulaiman a.s. begitu cintanya kepada kuda untuk digunakan jihad di jalan Allah. Beliau memiliki kuda-kuda yang kuat, cepat dan bersayap. Kuda-kudanya berjumlah 20 ribu ekor. Ketika ia memeriksa dan mengatur kuda-kuda tersebut, ia ketinggalan shalat Ashar, karena lupa bukan disengaja. Saat ia mengetahui ketinggalan sholatnya karena kuda-kuda tersebut, ia pun bersumpah, "Tidak, demi Allah, janganlah kalian (kuda-kudaku) melalaikanku dari menyembah Tuhanku." Lau beliau menitahkan agar kuda-kuda itu disembelih. Maka beliau memukul leher-leher dan urat-urat nadi kuda-kuda tersebut dengan pedang. Ketika Allah mengetahui hamba-Nya, yang bernama Sulaiman menyembelih kuda-kuda tersebut karena Diri-Nya, karena takut dari siksa-Nya serta karena kecintaan dan pemuliaan kepada-Nya, karena dia sibuk dengan kuda-kuda tersebut sehingga habis waktu shalat. Sebab hal it, Allah lalu menggantikan untuknya sesuatu yang lebih baik dari kuda-kuda tersebut, yakni angin yang bisa berhembus dengan perintahnya, sehingga akan menjadi subur daerah yang dilewatinya, perjalannya sebulan dan kembalinya juga sebulan. Dan tentu, ini lebih cepat dan lebih baik daripada kuda. Karena itu, benarlah sabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah kecuali Allah akan memberimu (sesuatu) yang lebih baik daripadanya." (HR Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih)

Sulaiman Menyembelih Kuda Karena Allah, Lalu Allah Menggantikanya Dengan (Anugerah) Angin Yang Tunduk Kepadanya.

Sulaiman Menyembelih Kuda Karena Allah, Lalu Allah Menggantikanya Dengan (Anugerah) Angin Yang Tunduk Kepadanya.

"Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesunguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (Ingatlah) ketika dipertunjukan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, maka ia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan." "Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku." Lau ia potong kaki dan leher kuda itu. (Shaad:30-33)

Allah menyebutkan, bahwa Dia menganugerahkan kepada Daud putera bernama Sulaiman a.s. Allah memuji Sulaiman bahwa dia banyak kembali kepada-nYa, lalu Allah menyebutkan perkaranya tentang kuda. Berikut ini kisahnya:

Sulaiman a.s. begitu cintanya kepada kuda untuk digunakan jihad di jalan Allah. Beliau memiliki kuda-kuda yang kuat, cepat dan bersayap. Kuda-kudanya berjumlah 20 ribu ekor. Ketika ia memeriksa dan mengatur kuda-kuda tersebut, ia ketinggalan shalat Ashar, karena lupa bukan disengaja. Saat ia mengetahui ketinggalan sholatnya karena kuda-kuda tersebut, ia pun bersumpah, "Tidak, demi Allah, janganlah kalian (kuda-kudaku) melalaikanku dari menyembah Tuhanku." Lau beliau menitahkan agar kuda-kuda itu disembelih. Maka beliau memukul leher-leher dan urat-urat nadi kuda-kuda tersebut dengan pedang. Ketika Allah mengetahui hamba-Nya, yang bernama Sulaiman menyembelih kuda-kuda tersebut karena Diri-Nya, karena takut dari siksa-Nya serta karena kecintaan dan pemuliaan kepada-Nya, karena dia sibuk dengan kuda-kuda tersebut sehingga habis waktu shalat. Sebab hal it, Allah lalu menggantikan untuknya sesuatu yang lebih baik dari kuda-kuda tersebut, yakni angin yang bisa berhembus dengan perintahnya, sehingga akan menjadi subur daerah yang dilewatinya, perjalannya sebulan dan kembalinya juga sebulan. Dan tentu, ini lebih cepat dan lebih baik daripada kuda. Karena itu, benarlah sabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah kecuali Allah akan memberimu (sesuatu) yang lebih baik daripadanya." (HR Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih)

Wasiat Nabi S.a.w

Wasiat Nabi S.a.w

Dalam sebuah kesempatan sahabat Abu Dzar a-Ghifffari r.a pernah bercakap-cakap dalam waktu yang cukup lama dengan Rasulullah S.a.w. Diantara isi percakapan tersebut adalah wasiat beliau kepadanya. Berikut petikannya ;

Aku berkata kepada Nabi S.a.w, "Ya Rasulullah, berwasiatlah kepadaku." Beliau bersabda, "Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." pintaku.

"Hendaklah engkau senantiasa membaca Al Qur`an dan berdzikir kepada Allah azza wa jalla, karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit."
"Ya Rasulullah, tambahkanlah." kataku.
"Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah."
"Lagi ya Rasulullah."
"Hendaklah engkau pergi berjihad karena jihad adalah kependetaan ummatku."
"Lagi ya Rasulullah."
"Cintailah orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka."
"Tambahilah lagi."
"Katakanlah yang benar walaupun pahit akibatnya."
"Tambahlah lagi untukku."
"Hendaklah engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui dan mereka belum mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika engkau tidak mengetahui apa yang telah diketahui manusia dan engkau membawa sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)."

Kemudian beliau memukulkan tangannya kedadaku seraya bersabda,"Wahai Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur (berfikir), tidak ada wara` sebagaimana orang yang menahan diri (dari meminta), tidaklah disebut menghitung diri sebagaimana orang yang baik akhlaqnya."

Itulah beberapa wasiat emas yang disampaikan Rasulullah S.a.w kepada salah seorang sahabat terdekatnya. Semoga kita dapat meresapi dan mengamalkan wasiat beliau. Wallahu A`lam.

HEBATNYA TIPU DAYA SETAN

HEBATNYA TIPU DAYA SETAN

Setan mempunyai tipu daya yang hebat untuk menggoda manusia agar melakukan perbuatan-perbuatan dosa besar. Cerita berikut ini adalah salah satu contoh yang diriwayatkan dari Nabi SAW.

Setan mendatangi seorang gadis dan mencekik gadis itu sehingga tak sadarkan diri. Setelah setan melakukan perbuatan itu, ia lantas mendatangi keluarga korban dan membisikkan kehati keluarga itu bahwa obat yang dapat menyembuhkan gadis itu ada pada seorang rahib dari bani Israel. Keluarga gadis segera mencari rahib yang dimaksud setelah mereka menemukannya, dibawalah sigadis kepada rahib. Tetapi rahib menolak untuk menerima gadis itu. Meskipun ditolak, keluarga gadis terus menerus mendesak, sehingga maulah ia mengabulkan harapan keluarga untuk mengobati korban. Akhirnya sang rahib mengalah. Terpaksalah ia menerima gadis itu.

Keluarga gadis segera meninggalkan gadis pada rahib. Sewaktu keluarga gadis telah tak ada dan rahib sudah bersiap akan mengobatinya, datanglah syetan membisikkan agar ia mau berbuat tak senonoh kepada si gadis. Rahib terus menerus digoda sehingga ia akhirnya tak kuasa menampik bujukan syetan. Rahib menyetubuhi sang gadis yang seharusnya ia obati. Akhirnya, gadis malang itupun berbadan dua. Waktu gadis malang itu telah hamil, syetan datang lagi menemui rahib. Ia terus menerus membisikkan dan menakut-nakuti rahib.

" Sekarang akan terbongkar rahasiamu. Bila keluarga gadis itu datang mengambil anaknya kembali, tentu mereka akan mengetahui perbuatan ini. Bunuh saja gadis itu ! Nanti bila keluarganya datang bilang saja ia sudah mati." Demikian rayu syetan kepada rahib. Akhirnya, rahib itu membunuh gadis malang tadi. Mayat gadis tersebut ia kuburkan.

Syetan segera mendatangi keluarga gadis dan membisikkan ke hati mereka bahwa rahib telah menodai anak mereka sehingga hamil dan akhirnya membunuhnya. Ramai-ramailah keluarga gadis mendatangi rahib dan menanyakan gadisnya. Rahib menjawab seperti yang dibisikkan syetan kepadanya.

" Ia sudah mati !"

Keluarga gadis marah besar dan serempak mereka menangkap sang rahib. Mereka berniat segera membunuh rahib sebagai balasan atas kematian anak gadis mereka. Pada waktu itu pula syetan datang dan berkata pada rahib. " Akulah yang telah mencekik gadis itu. Aku juga yang sudah membisikkan ini dan itu kepada keluarga gadis. Bila kamu mau selamat, maka satu-satunya cara adalah agar kamu mau patuh kepadaku. Kamu akan bisa aku bebaskan dari pembalasan mereka !"
" Dengan apa ?" tanya sang rahib pada syetan
" Sujudlah kepadaku dua kali !"
Rahib itupun segera bersujud dua kali kepada syetan. Syetan lalu berkata :" Aku bebas daripada perbuatanmu !"

sakit mata dan air wudhu

SAKIT MATA DAN AIR WUDHU'

Suatu hari Junaid Al-Banghdadi sakit mata. Ia diberitahu oleh seorang tabib, jika ingin cepat sembuh jangan sampai matanya terkena air.

Ketika tabib itu pergi, ia nekad berwudhu membasuh mukanya untuk shalat kemudian tidur. Anehnya, sakit matanya malah menjadi sembuh. Saat itu terdengar suara "Junaid menjadi sembuh matanya karena ia lebih ridha kepada-Ku". Seandainya ahli neraka minta kepada-Ku dengan semangat Junaid niscaya Aku luluskan permintaannya."Kata suara itu.

Tabib yang melihat mata Junaid sembuh itu menjadi keheranan, "Apa yang telah engkau lakukan?"

"Aku telah membasuh muka dan mataku kemudian shalat", ujarnya."

Tabib itu memang beragama Nashrani, dan setelah melihat peristiwa itu, dia beriman. "Itu obat dari Tuhan yang menciptakan sakit itu. Dia pulalah yang menciptakan obatnya. Aku ini sebenarnya yang sakit mata hatiku, dan Junaidlah tabibnya."

sakit mata dan air wudhu

SAKIT MATA DAN AIR WUDHU'

Suatu hari Junaid Al-Banghdadi sakit mata. Ia diberitahu oleh seorang tabib, jika ingin cepat sembuh jangan sampai matanya terkena air.

Ketika tabib itu pergi, ia nekad berwudhu membasuh mukanya untuk shalat kemudian tidur. Anehnya, sakit matanya malah menjadi sembuh. Saat itu terdengar suara "Junaid menjadi sembuh matanya karena ia lebih ridha kepada-Ku". Seandainya ahli neraka minta kepada-Ku dengan semangat Junaid niscaya Aku luluskan permintaannya."Kata suara itu.

Tabib yang melihat mata Junaid sembuh itu menjadi keheranan, "Apa yang telah engkau lakukan?"

"Aku telah membasuh muka dan mataku kemudian shalat", ujarnya."

Tabib itu memang beragama Nashrani, dan setelah melihat peristiwa itu, dia beriman. "Itu obat dari Tuhan yang menciptakan sakit itu. Dia pulalah yang menciptakan obatnya. Aku ini sebenarnya yang sakit mata hatiku, dan Junaidlah tabibnya."

al-qomah dibakar Roshul

AL-QAMAH DIBAKAR RASUL

Dengan tergopoh-gopoh, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak juga sembuh. "Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap perempuan itu.

Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma. Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba, mulut itu tidak mau membuka sedikitpun.

Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah.

"Sudah kau coba menalqin di telinganya?" tanya Nabi.
"Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat," jawabnya.
"Biarlah aku sendiri datang ke sana", kata Nabi.

Begitu melihat keadaan Al-Qamah tergolek diranjangnya, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah :
"Masihkah kedua orang tuanya?" tanya Nabi.
"Masih ya Rasulullah," tetapi tinggal ibunya yang sudah tua renta," jawab isterinya.
"Di mana dia sekarang?"
"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."

BAKAR SAJA

Tanpa banyak bicara , Rasulullah SAW lalu mengajak sahabatnya menemui ibu Al-Qamah mengabarkan anaknya yang sakit parah.

"Biarlah dia rasakan sendiri", ujar ibu Al-Qamah.
"Tetapi dia sedang dalan keadaan sekarat, apakah ibu tidak merasa kasihan kepada anakmu ?" tanya Nabi.
"Dia berbuat dosa kepadaku," jawabnya singkat.
"Ya, tetapi maafkanlah dia. Sudah sewajarnya ibu memaafkan dosa anaknya," bujuk Nabi.
"Bagaimana aku harus memaafkan dia ya Rasulullah jika Al-Qamah selalu menyakiti hatiku sejak dia memiliki isteri," kata ibu itu.
"Jika kau tidak mau memaafkannya, Al-Qamah tidak akan bisa mengucap kalimat syahadat, dan dia akan mati kafir," kata Rasulullah.
"Biarlah dia ke neraka dengan dosanya," jawab ibu itu.

Merasa bujukannya tidak berhasil meluluhkan hati ibu itu, Rasulullah lalu mencari kiat lain. Kepada sahabat Bilal Nabi berkata : "Hai bilal, kumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya," perintah Nabi.
"Untuk apa kayu bakar itu Rasulullah," tanya Bilal keheranan.
"Akan kugunakan untuk membakar Al-Qamah, dari pada dia hidup tersiksa seperti itu, jika dibakar dia akan lebih cepat mati, dan itu lebih baik karena tak lama menanggung sakit", jawab Rasulullah.

Mendengar perkataan Nabi itu, ibu Al-Qamah jadi tersentak. Hatinya luluh membayangkan jadinya jika anak lelaki di bakar hidup-hidup. Ia menghadap Rasulullah sambil meratap, "Wahai Rasulullah, jangan kau bakar anakku," ratapnya.

Legalah kini hati Rasulullah karena bisa meluluhkan hati seorang ibu yang menaruh dendam kepada anak lelakinya. Beliau lalu mendatangi Al-Qamah dan menuntunya membaca talkin. Berbeda dengan sebelumnya, mulut Al-Qamah lantas bergerak membacakan kalimat dzikir membaca syahadat seperti yang dituntunkan Nabi. Jiwanya tenang karena dosanya telah diampuni ibu kandungnya. Al-Qamah kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan fasih mengucapkan kalimat syahadat. Ia meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Memang, surga adalah di bawah telapak kaki ibunda. (drt)

4 Perkara Sebelum Tidur
( Tafsir Haqqi )

Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : "Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :

1. Sebelum khatam Al Qur'an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....

"Bertanya Aisyah :
"Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?"

Rasul tersenyum dan bersabda : "Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur'an. Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua
akan memberi syafaat di hari kiamat. Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.
Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh"


Sekian untuk ingatan kita bersama.


* Kalau rajin..Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.